Confessions/Kokuhaku (2010)
Sutradara:
Tetsuya Nakashima
Naskah: Kanae Minato (berdasarkan novel karangan),
Tetsuya Nakashima (film)
Pemain: Takako Matsu,
Yoshino Kimura,
Masaki Okada
Sinopsis:
Adegan di buka di suatu kelas menjelang kenaikan kelas. Siswa-siswi tersebut sedang meminum susu yang diberikan oleh wali kelas mereka, Ibu guru Yuuko Moriguchi (Takako Matsu). Para siswa yang sedang meminum susu tersebut seakan tak menghiraukan kehadiran Moriguchi sensei yang sedang bercerita mengenai ia yang akan pindah dari sekolah tersebut.
Baru setelah satu persatu dari mereka menghabiskan susu tersebut, perlahan-lahan para siswa memperhatikan Moriguchi sensei yang ternyata memberikan alasan mengapa ia harus pindah dari sekolah tersebut.
Ia bercerita, bahwa alasan ia pindah dari sekolah tersebut adalah karena anaknya, Manami, yang berumur 4 tahun dibunuh di kolam renang sekolah tersebut. Semakin antusias murid mendengarkan, semakin banyak cerita yang ia sampaikan kepada murid-muridnya.
Cerita berlanjut, bahwa pembunuh anaknya adalah 2 orang murid Moriguchi yang ternyata ada di dalam kelas tersebut. Moriguchi mengungkapkan, meskipun ia tahu siapa yang membunuh anaknya, namun mereka tidak bisa dijerat dengan Undang-undang karena mereka masih dibawah umur.
Oleh sebab itu, ia akan membalas dendam kepada 2 anak muridnya tersebut agar mereka menderita dan menyesali perbuatan mereka. Di akhir pengakuan Moriguchi, dua dari antara susu yang dibagikan secara gratis tersebut ternyata sudah dicampur oleh darah yang terinfeksi HIV ke susu pembunuh anaknya tersebut. Dan dari pengakuan Moriguchi, cerita pun akhirnya dimulai.
Salah satu film psychological-thriller terbaik. Mengapa terbaik? Karena cerita yang dibangun sungguh membuat penonton kesal akan twist-twist yang ada di film ini. Dari mulai pengakuan Moriguchi, pengakuan pembunuh A, pengakuan pembunuh B, dan sebagainya~
Cerita yang dihadirkan beda dari yang lain, jika kawula muda mungkin saja terlalu sering menonton film bertemakan balas dendam yang dimana si pemeran utama membunuh satu persatu, maka di film ini, itu tidak berlaku. Permainan pikiran yang dijalankan sang guru akan membuat kita semua kawula muda berfikir kalau membalas dendam dengan cara yang sama adalah sia-sia.
Bagaimana cerita dibangun dengan rapi, serta lambat namun tak membosankan, sehingga para penonton bapak-bapak, ibu-ibu, semua yang ada disini tidak ingin melewatkan satu demi satu pengakuan yang dibuat oleh pemain di film ini, karena sesuai dengan judul nya yang berarti pengakuan~
Adegan Terbaik:
Tidak ada adegan terbaik dalam film ini, karena semua adegan serta pengakuan merupakan adegan terbaik.
Akhir kata, menontonlah dan terkagum lah~